PRIORITY IN LIFE

11:10 AM

Seberapa pentingnya sih kehidupan yang kamu jalani saat ini? Seberapa penting juga pekerjaan yang kamu jalani sampai detik ini? 

Aku awalnya percaya kalau semua orang itu harus bekerja keras untuk mendapatkan semua yang mereka inginkan. Manusia juga harus mengerjakan segala hal yang mereka suka agar mereka bisa mendapatkan apa yang mereka mau, kebahagiaan dan tentunya mungkin “pengakuan” dari orang lain. 

Nggak jarang aku menemukan manusia yang terlihat bisa multitasking. Mengerjakan banyak hal hebat di kehidupan mereka, lalu menjadi hebat. Itu dari sudut pandangku. 



Lalu, karena merasa mereka hebat. Aku pun ingin terlihat seperti mereka. Mengerjakan berbagai macam pekerjaan, itu yang aku lakukan sampai sebelum aku menulis tulisan ini. 

Aku bekerja di kantor, aku menjadi freelance writer, menjadi freelance event, menjadi seorang blogger, lalu menjalankan sebuah usaha yang aku kembangkan sendiri, benar benar sendiri. 

Awalnya aku bahagia dan merasa bangga dengan diriku sendiri. “Wah….aku hebat” pikirku saat itu. Aku bisa melakukan semua hal menyenangkan,dan pastinya menghasilkan uang jajan lebih dong hehehe. Aku bangga karena aku tidak lagi meminta tapi bisa memberi, dengan apa yang aku lakukan semua ini. Aku berusaha, sangat berusaha sangat keras, mencurahkan segala tenaga dan menguras otakku dengan sangat keras setiap hari. 

Datang rajin ke kantor, mencurahkan segala ide untuk pekerjaan yang aku cintai, pergi kesana kesini untuk mengurus event, mencari ide semalam suntuk untuk menulis sebuah konten, kesana kemari mencari foto yang bagus untuk sebuah blog, diam berjam-jam untuk menciptakan sebuah karya untuk dijual, ikut bazaar setiap minggu untuk mendapat tambahan penghasilan, datang ke event sana sini untuk mencari uang jajan lebih, dan bla bla bla. 

Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan seperti itu…. bisa kamu bayangkan betapa rempongnya aku setiap hari? 

Aku pikir semua yang aku lakukan sudah tepat. Aku berusaha membagi diriku sama rata di setiap pekerjaan yang aku lakukan. Aku berusaha menyisipkan dan membagi waktuku sama rata untuk semua hal yang aku lakukan. 

Sampai hari dimana aku merasa lelah dan tidak bahagia. Kenapa setelah semua yang sudah aku lakukan ini aku merasa tidak bahagia? Padahal awalnya aku merasa bangga…..

Lalu aku sampai di titik dimana aku sadar, bahwa manusia itu tidak akan pernah bisa membagi dirinya sama rata. Manusia tidak pernah bisa menjadikan dirinya terbagi atas porsi yang sama untuk segala hal yang mereka kerjakan selama ini. Karena memang yang namanya prioritas itu adalah hal yang paling utama yang ada di dunia ini. Kamu harus tau mana yang menjadi prioritasmu, kamu harus tau hal mana lagi yang akan kamu jadikan pilihan kedua, ketiga lalu selanjutnya. 

Kamu belum setuju? 
Coba aku tanyakan, anggaplah ini adalah sebuah rasa cinta. Kamu pasti tahu kan siapa yang paling kamu cintai di dunia ini? Ayah? Ibu? Kekasih? atau mungkin anak? 

Bahkan kadar cinta pun bisa terbagi dan tidak sama rata. 

Kenapa? Karena seperti itulah kehidupan…..




Kehidupan ini menuntut kamu untuk tahu mana prioritas utamamu. Sekeras apapun kamu berusaha membagi dirimu sama rata, kamu tidak akan pernah bisa melakukan itu. Kehidupan dan waktu akan terus berjalan, seiring berjalannya waktu itu, maka berubahlah prioritasmu. Seperti itulah kehidupan. 

Anggaplah saat ini prioritas utamaku adalah karir. Tapi beberapa tahun lagi, ketika aku menikah mungkin akan berubah menjadi kehidupan rumah tangga, lalu ketika aku punya anak mungkin akan berubah menjadi kehidupan anak tercinta. Lalu mungkin ketika sudah benar-benar mapan, berubah menjadi membahagiakan orang tua denga memberangkatkan mereka Haji. 

Iya…kehidupan ini akan terus mengubah kadar prioritasmu. Karena memang kamu tidak bisa membaginya sama rata. 

Jika dalam satu hari kamu harus menemani Ibu mu pergi berobat, sementara kamu harus menjemput anakmu pulang sekolah, lalu suami mu meminta tolong untuk mengantarkan file penting untuk rapat yang tertinggal di rumah, lalu mendadak sahabat mu terkena musibah dan harus di tolong. Mana yang kamu pilih? Bukankah kamu tidak bisa membelah dirimu saat itu? Akhirnya prioritas itulah yang kamu jadikan patokan :) 

Sampai detik dimana aku menulis tulisan ini aku cukup mengerti bahwa aku harus berhenti memaksakan untuk membelah diriku sama rata dan membagi porsi pekerjaanku sama rata. Karena sehari hanya ada 24 jam, seminggu 7 hari dan setahun 12 bulan. Bisa jadi apa badan dan otakku nanti? :’) 

Sampai detik dimana kamu membaca tulisan ini, aku yakin kamu pun sadar akan sebuah prioritas dalam kehidupanmu selama ini. Ketika kamu merasa kamu sudah membagi dirimu sama rata, aku yakin ketika saatnya kamu disuruh memilih, kamu akan tetap kembali kepada prioritas yang ada dalam kehidupanmu. 

Karena memang kehidupan ini bisa berjalan dengan adanya prioritas. 

Keluarga....
Pekerjaan...
Percintaan...
Pertemenan....

Siapa yang paling kamu prioritaskan saat ini? :) 


What i wear? Top : Forever 21 | Skirt: Unbranded | Sunglasses: Berkana | Shoes: Amazara 


P.S: Sebenarnya tulisan ini udah ada lama di draft, tapi rasanya belum sempat terposting sampai akhirnya tulisan ini naik ke blog. Tujuannya cuma sharing soal pendapat pribadi tentang sebuah prioritas aja sih. Well, if you have the same story atau punya pendapat lain, boleh banget sharing di kolom komentar , it's really nice to know about your opinion <3 font="" nbsp="">





You Might Also Like

2 comments ♥

  1. Such a beautiful skirt!
    xx

    http://www.mybeautrip.com

    ReplyDelete
  2. Bener banget nia... rasanya setia[ hari kaya orang lari kan mengerjakan banyak hal seperti itu. At the end of the day, saat perasaan lelah itu muncul, kadang kalo dipikir-pikir kita lari, tapi nggak seneng juga. Terus apa... aku pun mulai setting prioritas sejak bbrp waktu terakhir. Mungkin pertama-tama orang ada yg bakal komentar, tapi nggak peduli karena kita yng paling tahu apa yang bisa membuat kita bahagia..

    Anyway, aku salut sama semua yang kamu lakukan selama ini :) You did a good job!

    ReplyDelete